Manusia Sebagai Mahkluk
Berbudaya
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada hakekatnya manusia telah diberi
anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang
mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau
penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan
sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu
kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga
telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang
budaya.
Seiring dengan perkembangan
teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan seni secara baik haruslah diterapkan,
sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa. Manusia tidak dapat lepas
dari kebudayaan, disebabkan kebudayaan merupakan cara beradaptasi manusia
dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Dan kebudayaan itu sendiri
bagi manusia berguna untuk mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah
masyarakat menuju taraf hidup tertentu yang lebih baik, manusiawi, dan berperi
kemanusiaan.
B. Rumusan Masalah
1.Apa
pengertian kebudayaan?
2.Apakah
yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk berbudaya?
3.Apakah
kaitan antara manusia dengan kebudayaan ?
4.Apakah
perwujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia?
5.Apakah
yang menyebabkan manusia disebut makhluk yang berbudaya?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk memahami segala aspek
tentang kebudayaan seperti halnya : pengertian kebudayaan, maksud manusia
sebagai makhluk berbudaya,kaitan antara manusia dengan kebudayaan, perwujudan
kebudayaan dalam kehidupan manusia, manusia disebut makhluk yang berbudaya.
Kita sebagai subyek yang berperan utama mempunyai peranan yang sangat penting
dalam aspek sebagai pelaku budaya. Dengan kita menjaga kelestarian budaya maka
kita dapat melestarikan kebiasaan-kebiasaan yang membentuk pribadi kita
masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian kebudayaan
Pengertian kebudayaan ditinjau dari
bahasa sansakerta “budhayah” (jamak), budhi=budi/akal. Jadi kebudayaan adalah
hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan EB. Taylor mengartikan
kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan serta yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau
diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non
material melalui akal. Budaya itu tidak diwariskan secara generative (biologis)
tapi melalui belajar.
Menurut
Koentjaraningrat: kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Budaya merupakan ciri khas dari suatu
daerah yang menggambarkan hubungan kebersamaan atau panutan di antara
masyarakat setempat. Dari banyak ragam budaya yang ada masing-masing memiliki
arti atau pengertian masing-masing dari budaya tersebut. Dan cara melakukannya
juga berbeda-beda, ini menunjukkan bahwa budaya merupakan cerminan dari diri
seseorang. Banyak manfaat yang kita peroleh dari kita mengikuti budaya, namun
bukan budaya yang menyimpang. Melainkan, budaya yang sudah kita tekuni mulai
dari kita lahir yang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat setempat.
Kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan dan hubungan timbal balik lainnya
B.
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa
Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture.
Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk
lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring
dengan berjalannya waktu.
Manusia dikatakan sebagai makhluk
berbudaya, karena manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan anugerah yang
terindah yaitu dengan diberikan akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di
muka bumi ini. Akal dan pikiran itulah yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya misalnya, hewan. Selain itu, manusia juga memiliki akal, intelegensi,
intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan
yang dimiliki manusia itu maka manusia mampu menciptakan kebudayaan. Karena,
dengan berbudaya manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya
Karena pada dasarnya manusia disebut
sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
menggunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,
maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan
keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
C.
Kaitan antara manusia dengan kebudayaan
Budaya sebagai sistem gagasan menjadi
pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan
Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu
itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi
sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas,
kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah kebudayaan adalah hasil
dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga sebagai
rancangan hidup masa depan.. Jadi dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi
tingkat kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia
tersebut. Dan kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan kehidupan
bermasyarakat antar manusia karena sifat manusia yaitu makhluk sosial yaitu
manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan manusia lainnya.
D.
perwujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia
JJ. Hogman dalam bukunya “The World
of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan
artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi”
menggolongkan wujud budaya menjadi:
a. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
c. Sebagai benda-benda hasil karya manusia
Berdasarkan bentuknya, budaya dapat
dibagi menjadi 2 yaitu budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat
konkret atau nyata:
o Budaya yang bersifat abstrak: budaya yang
tidak dapat dilihat secara kasat mata karena bearada dalam pemikiran manusia.
Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain sebagainya.
Budaya yang bersifat konkret:
budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam
masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto
E.
Penyebab manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya
Karena pada dasarnya manusia disebut
sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa menggunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Dalam kehidupan bermasyarakat
kebudayaan merupakan perangkat ampuh dalam sejarah manusia yang dapat
berkembang dan dikembangkan. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk
berbudaya, karena kebudayaan itu bergantung pada manusia itu sendiri, manusia
menjadi tolak ukur kebudayaan dalam suatu Negara atau kelompok bermasyarakat.
Pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena
kebudayaan adalah hasil dari suatu bangsa.
Karena berbudaya merupakan kelebihan
manusia dibanding mahluk lain,Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila
dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan
etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus
mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk
Tuhan.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Kebudayaan atau budaya
menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non
material. Budaya merupakan
perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah
kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat kebudayaan suatu
bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban bangsa
tersebut. Karena manusia juga merupakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini,
manusia harus menguasai segala sesuatu untuk memimpin bumi ini kearah yang
lebih baik. Di sinilah peran kebudayaan sebagai hasil atau perwujudan
dari berbagai gagasan manusia di bumi ini dalam tugasnya sebagai seorang
pemimpin.
B. Saran
Kita harus membuka
diri terhadap perkembangan kebudayaan selagi itu berpengaruh positif terhadap
kebudayaan yang kita miliki.
Daftar
pustaka
https://www.scribd.com/doc/266407954/Manusia-Sebagai-Makhluk-Budaya