Jumat, 11 November 2016

Digital Cinema




A.    PRODUKSI FILM DIGITAL

Film adalah merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh.

Produksi film adalah proses pembuatan suatu film, mulai dari cerita, ide, atau komisi awal, melalui penulisan naskah, perekaman, penyuntingan, pengarahan dan pemutaran produk akhir di hadapan penonton yang akan menghasilkan sebuah program televisi. Pembuatan film terjadi di seluruh dunia dalam berbagai konteks ekonomi, sosial, dan politik, dan menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinema. Biasanya pmebuatan film melibatkan sejumlah besar orang, dan memakan waktu mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk menyelesaikannya, meski bisa lebih lama lagi jika muncul masalah produksi.Tinjauan produksi film itu dapat dibagi menjadi 3 yaitu ; pra-produksi, produksi dan post-produksi
a.  Pra-produksi
Pra-produksi merupakan tahap perencanaan produksi film yang akan diproduksi. Di tahap ini, perekrutan awak produksi film harus sudah terpilih, dan kru film juga harus sudah menentukan jenis film yang akan dibuat. Naskah cerita dari film yang akan dibuat pun harus sudah benar-benar matang. Rancangan anggaran juga harus sudah diselesaikan dan sesegeran mungkin harus mencari dana untuk pembuatan film. Dan tidak lupa yang paling penting para pemeran dan pelaku dalam film telah terpilih melalui proses seleksi (casting).
b.  Produksi
Setelah selesai proses pra-produksi kita sekarang masuk dalam kegiatan produksi dalam sebuah film. Dan dalam produksi ini biasanya melaksanakan pengambilan gambar dengan (take  shot) atau lebih dikenal dengan syuting. Proses syuting pun dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Jadwal syuting secara garis besar tercantum pada breakdown dan detail jadwal setiap harinya dicantumkan ke dalam rundown.
c.  Post-produksi
Setelah proses produksi selesai, makan selanjutnya dalam pembuatan film adalah post produksi. Dalam tahap ini hasil rekaman gambar diolah dan digabungkan dengan hasil rekaman suara. Penggabungan tersebut harus disesuaikan dengan naskah sehingga dapat menjadi satu kesatuan karya audio visual yang mampu dinikmati para penikmat film. Adapun aspek dalam kegiatan post-produksi, antara lain:
Editing Offline
Merupakan tahapan penyuntingan kasar, dimana setiap adegan pun disesuaikan dengan urutan naskah.
Editing Online
Setelah melalui tahap picture locked, langkah selanjutnya mengerjakan tahap editing online. Pada kegiatan editing online ini, susunan adegan yang sudah “dikunci” ditambahkan efek suara, music scoring (musik latar), serta efek visual lain seperti coloring, animation, serta special effect. Proses editing tidak lagi mengacu pada naskah

B.    Keuntungan dari segi ekonomi dan kelebihan sinema digital
Penggunaan teknologi digital dalam proses produksi memberikan keuntungan , bila sebelumnya dalam penggarapan sebuah sinema , sinema harus dibuat dengan pita seluloid yang harganya bisa dibilang sangat mahal . Pita seluloid 35 mm satu rollnya berharga empat juta dan hanya mampu merekam sepanjang empat menit . Berarti bayangkan bila yang kita buat itu sinema berdurasi seratus menit harus berapa dana yang kita keluarkan ? 25 juta rupiah , tentu harga yang besar bukan . Itu hanya untuk merekam gambar dan belum untuk mengedit dan memperbanyak gambar . Pada sinema seluloid , sinema harus melalui proses printing dan blow up yang bisa menghabiskan dana minimal 233 juta rupiah . Sedangkan biaya untuk membuat kopi sinema adalah 10 juta rupiah . Padahal untuk diputar di bioskop di seluruh Indonesia, sebuah sinema minimal harus memiliki 25 kopi . Artinya produser harus menyediakan dana 250 juta rupiah.

Sedangkan biaya untuk proses pembuatan secara digital dibutuhkan dana yang jauh lebih rendah dibanding mengunakan pita seluloid . Untuk proses pengeditan secara digital , file bisa disimpan kedalam hardisk atau memori flash . Selain itu file nya bisa didownload dengan menggunakan sistem RAID (Redundant Array of Inexpensive/Drives independen/Disk). Oleh karena itu, bagi para produser sinema digital merupakan teknologi yang sangat murah . Teknologi ini dapat dijadikan alternatif untuk para pembuat film yang ingin berkarya dengan biaya yang tidak mahal dapat menghasilkan sebuah karya yang bernilai harganya.

Keunggulan dan Keindahan Film Digital
Estetika film merupakan sebuah studi yang melihat film sebagai sebuah seni dan pesan artistik. Konsep keindahan, rasa dan kenikmatan menjadi salah satu pertimbangan saat kita mendekati film dari perspektif tersebut. Estetika merupakan sebuah disiplin filsafat yang menaruh perhatian pada semua bentu seni. Estetika film mempunyai 2 tampilan, yaitu membahas persoaalan film secara umum yang terkait dengan masalah estetika tersebut. estetika film memiliki satu pendekatan utama yang meng angg ap bahwa cara paling tepat dalam memahami film adalah melalui film itu sendiri. Meskipun hal ini seolah mengesankan bahwa estetika film membuat "budaya sinema" memprovokasi lahirnya sikap chauvinistik dalam jantung dari teorinya, dengan membuat sebuah postulat di mana teori film hanya bisa dilahirkan dari film itu sendiri atau analisa film sebagai teks. Sedangkan teori-teori yang berasal dari luar atau bersifat eksterior hanya mampu menjadi penjelasan lapi s kedua dan menjelaskan aspek-aspek yang tidak esensial dari film

C.     Distribusi dan Pertunjukan Film Digital
Untuk pendistribusian, idealnya produser/rumah produksi mengirim materi ke server bioskop pada waktu dan tempat yang ditentukan lewat jaringan satelit. Kenyataaannya, karena keterbatasan infrastruktur, sampai sekarang materi film dikirim secara fisik dalam bentuk hard disk portable ke bioskop tujuan dan kemudian datanya ditransfer ke server bioskop.
Materi film itu baru bisa ditayangkan bila dimasukkan nomor seri khusus ke dalam sistem proteksi isi, pengacakan, dan penandaan khusus yang menempel pada materi film digital itu. Teknologi sistem proteksi isi ini disebut Key Delivery Message (KDM). Dengan KDM, materi film digital hanya bisa dibuka dengan nomor seri khusus pada waktu dan di tempat yang sudah ditentukan. Apabila terjadi pembajakan di bioskop, dengan alat khusus dapat dibaca watermark digital di kopi bajakan sehingga dapat dilacak di bioskop mana dan kapan pembajakan terjadi.
Selain menonton di bioskop bisa juga menonton secara online yang di sebut streaming tanpa perlu mendownload atau mencopy filmnya terlebih dahulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar