KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini
saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan komunikasi, karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan
orang lain untuk mempertahankan hidupnya,Komunikasi
memegang peranan penting bagi kelanggengan suatu hubungan. Entah dalam ikatan
teman, sahabat, kekasih ataukah hubungan terkecil dan terpenting yaitu keluarga.
Salah satu elemen dasar yang membuat kekokohan hubungan dalam keluarga adalah
komunikasi.
Komunikasi
dapat dilakukan baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal dalam
keluarga seperti saling mencurahkan isi hati, berpamitan untuk pergi ke sekolah
atau kantor, mengajak makan bersama, dan sebagainya. Sedangkan komunikasi
secara nonverbal dalam keluarga dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala dan
mengangkat bahu
Komunikasi
efektif dalam keluarga terkadang dianggap kurang penting. Sebagian orang tua
bahkan berpikir untuk lebih mementingkan bekerja, mencari harta, demi
kebahagiaan keluarga. Namun disanalah letak kesalahan terbesar yang akan
berdampak pada masa depan anak. Komunikasi kelurga erat kaitannya dengan dengan
konsep diri anak. Minimnya komunikasi dalam keluarga berdampak pada rendahnya
konsep diri anak atau cenderung ke arah negatif
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Seberapa
besar pengaruh komunikasi keluarga terhadap konsep diri anak?
2. Seberapa
penting komunikasi dalam keluarga?
3. Apa
saja faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui
pengaruh komunikasi keluarga terhadap konsep diri anak dan untuk mengetahui
pentingnya komunikasi dalam keluarga
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Komunikasi
Suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain,
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala dan
mengangkat bahu, yang cara tersebut biasa disebut komunikasi nonverbal.
B. Keluarga
a. Reisner
(1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s
(1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah
kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
c. Bentler
et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik
yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional,
memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan
untuk berkembang
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Komunikasi
Keluarga dan Konsep Diri
Menurut Karol Kumpfer dan Rose Alvarado, profesor
dan asisten profesor dari University of Utah, dalam penelitiannya, menyebutkan
bahwa kenakalan dan kekerasan yang dilakukan oleh anak dan remaja berakar dari
masalah-masalah sosial yang saling berkaitan. Di antaranya adalah kekerasan
pada anak dan pengabaian yang dilakukan oleh orangtua, munculnya perilaku seksual
sejak usia dini, kekerasan rumah tangga, keikutsertaan anak dalam geng yang
menyimpang, serta tingkat pendidikan anak yang rendah. Ketidakmampuan orangtua
dalam menghentikan dan melarang perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak
remaja akan membuat perilaku kenakalan terus bertahan.
Faktor-faktor penyebab munculnya kenakalan remaja
(Kumpfer dan Alvarado) :
a. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral
dan sosial.
b. Perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah yang menunjukkan
perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
c. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di
sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
d. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
e. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
f. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan
keluarga.
g. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
h. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur
otoritas lain.
i. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau
lingkungan baru.
j. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang
atau melakukan kenakalan remaja.
B.
pentingnya komunikasi
Komunikasi
memainkan peranan penting terhadap kebahagiaan dan keutuhan keluarga Anda.
Bagaimana keluarga bisa bahagia dan utuh jika komunikasi antar anggotanya tidak
terjalin dengan baik? Berikut penjelasan ilmiah tentang pentingnya komunikasi
keluarga
1. Komunikasi penting untuk mempererat
hubungan keluarga sehingga bisa lebih saling mengenal,
2. Komunikasi menjadi jembatan untuk
dapat mencari solusi terhadap permasalahan yang muncul,
3. Komunikasi membangun kehangatan dan keceriaan
sehingga dapat menambah semangat hidup,
4. Komunikasi yang baik dan efektif
akan membentuk kepribadian anak menjadi terbuka, luwes, dan bersahabat
C. Faktor –faktor yang mempengaruhi
Komunikasi Keluarga
Berkomunikasi itu tidak mudah.
Terkadang seseorang dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Dilain
waktu seseorang mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang
lain.
Dalam keluarga, ketika dua orang
berkomunikasi, sebetulnya mereka berada dalam perbedaan untuk mencapai kesamaan
pengertian dengan cara mengungkapkan dunia sendiri yang khas, mengungkapkan
dirinya yang tidak sama dengan siapapun. Sekalipun yang berkomunikasi ibu
adalah antara suami dan istri antara ayah dan anak antara ibu dan anak, dan
antara anak dan anak, hanya sebagian kecil mereka itu sama-sama tahu, sama-sama
mengalami, sama pendapat, dan sama pandangan.
Ada sejumlah faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi dalam keluarga, seperti yang akan duraikan berikut ini
:
a. Citra
diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri,
maksudnya sama saja. Ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang
lain, dua mempunyai citra diri dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana.
Setiap orang mempunyai gambaran – gambaran tertentu mengenai dirinya statusnya,
kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menentukan apa dan bagaimana
ia berbicara, menjadi menjaring bagi apa yang dilihatnya, didengarnya,
bagaimana penilaiannya terhadap segala yang berlangsung disekitarnya. Dengan
kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang.
b. Suasana
Psikologis
Suasana Psikologis di akui
mempengaruhi komunikasi. Komunikasi sulit berlangsung bila seseorang dalam
keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa irihati, diliputi
prasangka, dan suasana psikologis lainnya.
c. Lingkungan
Fisik
Komunikasi dapat berlangsung dimana
saja dan kapan saja, dengan gaya, dan cara yang berbeda. Komunikasi yang
berlangsung dalam keluarga berbeda dengan yang terjadi di sekolah. Karena
memang kedua lingkungan ini berbeda. Suasana di rumah bersifat informal,
sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga komunikasi yang
berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap masyarakat memiliki norma yang
harus diataati, maka komunikasi yang berlangsungpun harus taat norma.
d. Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin
mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam
keluarga dipengaruhi oleh pola kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin
akan menentukan pola komunikasi bagaimana yang akan berproses dalam kehidupan
yang membentuk hubungan-hubungan tersebut. Menurut Cragan dan Wright,
kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk
bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling
menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
e. Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang
tua atau anak pastimenggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan
sesuatu. Pada suatu kesempatan bahasa yang dipergunakan oleh orang tua ketika
secara kepada anaknya dapat mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat.
Tetapi dilain kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu mewakili suatu
objek yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam berkomunikasi dituntut
untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti antara komunikator dan
komunikasi.
f. Perbedaan
Usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia.
Itu berarti setiap orang tidak bisa berbicara sekehendak hati tanpa
memperhatikan siapa yang diajak bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda
ketika berbicara kepada remaja.
BAB IV
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Komunikasi
adalah dimana ada masyarakat yang melakukan hubungan sosial disitu ada kegiatan
komunikasi.
Keluarga
merupakan sebuah lembaga yang didalamnya hidup bersama pasangan suami istri
secara sah karena pernikahan.
Komunikasi dalam keluarga adalah sebuah penyampaian
pesan atau informasi yang berlangsung dalam keluarga. Disitu diperlukan
keterbukaan di dalam berkomunikasi antar anggota dalam suatu keluarga. Segala
perilaku orang tua dan lingkungannya dalam keluarga akan selalu mendapatkan
proses pendidikan sepanjang anak – anak masih di asah di dalamnya
B. Saran
Penulis
menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka kritik
terutamannya saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyusunan makalah kami ke depan yang lebih baik. Atas saran yang diberikan
disampaikan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.livingwell.co.id/post/mental-well-being/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-berkeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar